Berbagi Praktik Baik

Model PBL (Media Canva, Croombook, Kahoot, Mentimeter) di SDN No.41 Hulonthlangi Gorontalo.

Karya Kelas V

Hasil Karya Kelas V SDN 41 Hulonthalangi Tahun 2023.

ARCA BUDDHA CHINNARA

Arca Buddha Chinnara Lantai 3 Vihara Buddha Dharma Gorontalo.

Pentas Seni "Ibuku Pahlawanku"

Pentas Seni Sekolah Minggu Buddha Guna Dharma.

Siswa Buddha 41

Siswa Agama Buddha SDN No. 41 Hulonthalangi Gorontalo Tahun Ajaran 2023/2024

Kamis, 28 Desember 2023

Kisah Dua Orang Sahabat

 

DHAMMAPADA I, 19-20

        Suatu ketika terdapat dua orang sahabat yang berasal dari keluarga terpelajar, dua bhikkhu dari Savatthi. Salah satu dari mereka mempelajari Dhamma yang pernah dikhotbahkan oleh Sang Buddha, dan sangat ahli/pandai dalam menguraikan dan mengkhotbahkan Dhamma tersebut. Dia mengajar lima ratus bhikkhu dan menjadi pembimbing bagi delapan belas group daripada bhikkhu tersebut.

Selasa, 26 Desember 2023

Kisah Sumanadevi

Dhammapada I, 18

Dekat Savatthi, di rumah Anathapindika dan rumah Visakha, dua ribu bhikkhu memperoleh pelayanan setiap hari.

        Di rumah Visakha, dana makanan diatur pemberiannya oleh cucu perempuannya. Di rumah Anathapindika, pengaturan dana makanan dilakukan, pertama oleh anak perempuan Anathapindika tertua, kemudian oleh anak perempuan kedua, dan akhirnya oleh Sumanadevi, anak perempuan yang termuda. Kedua saudara perempuannya yang lebih tua mencapai tingkat kesucian sotapatti dengan mendengarkan Dhamma, setelah melayani dana makan para bhikkhu. Sumanadevi melakukan lebih baik dan ia mencapai tingkat kesucian sakadagami.

        Suatu ketika Sumanadevi jatuh sakit, dan di tempat tidurnya ia memohon kehadiran ayahnya. Ayahnya datang, ia memanggil langsung ayahnya sebagai "Adik laki-laki" (kanitha bhatika), kemudian ia meninggal dunia.

        Istilah panggilan itu membuat ayahnya khawatir, gelisah, dan berduka cita, memikirkan bahwa putrinya telah menggigau dan tidak dalam waktu kesadaran yang tepat pada saat kematiannya. Ia menghampiri Sang Buddha, dan menceritakan perihal putrinya, Sumanadevi.

        Sang Buddha berkata kepada orang kaya yang berbudi luhur itu bahwa putrinya telah dalam kesadaran dan sepenuhnya tenang pada saat ia meninggal dunia. Sang Buddha juga menjelaskan bahwa Sumanadevi telah menyebut ayahnya dengan sebutan "adik laki-laki" karena ia mencapai tingkat kesucian yang lebih tinggi daripada tingkat kesucian ayahnya. Ia adalah seorang sakadagami sedangkan ayahnya hanya seorang sotapanna. Anathapindika juga diberitahu bahwa Sumanadevi telah dilahirkan kembali di surga Tusita.

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 18 berikut:

Di dunia ini ia bahagia, di dunia sana ia berbahagia; pelaku kebajikan berbahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, "Aku telah berbuat bajik", dan ia akan lebih berbahagia lagi ketika berada di alam bahagia.

Kamis, 02 November 2023

Rabu, 01 November 2023

Pengumuman Kandidat 5 Besar Calon Duta Teknologi Tahun 2023

Berikut adalah pengumuman hasil kandidat 5 besar calon duta teknologi setiap provinsi di indonesia

 

Selasa, 31 Oktober 2023

16 Tahun jadi Honorer, Waluyo Dwi Asmoro Impikan Pemkot Gorontalo Buka P3K Guru Agama Buddha

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Waluyo Dwi Asmoro, pria asal Kabupaten Malang, Jawa Timur masih berharap peluang dirinya jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Waluyo sudah mengabdi selama mengabdi selama 16 tahun di Kota Gorontalo. Sampai kini ia masih memimpikan pemerintah membuka Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan PNS.

Dia pertama kali merantau ke Gorontalo pada 2007 silam setelah lulus kuliah dan menjadi guru sekolah dasar (SD) di Kota Gorontalo.

Setelah sekian lama menetap, dirinya memutuskan untuk menikah dan membangun rumah tangga. Waluyo kini tinggal bersama istri dan satu anaknya di Kelurahan Dulomo, Kota Gorontalo.

Saat ini Waluyo aktif mengajar guru agama Budha di SD 41 Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Dia juga menjadi pimpinan agama (Pandita) di Vihara Buddha Dharma Gorontalo.

Waluyo mengaku merasa kesulitan memenuhi kebutuhan hidup bersama anak dan istrinya.

"Awal mula saya masuk, gaji saya hanya 150 ribu per bulannya," ucap Waluyo saat diwawancarai oleh TribunGorontalo.com, (28/9/2023), 

Namun seiring berjalannya waktu, gajinya terus naik walau statusnya masih sebagai honorer.

Meski begitu, Pandita ini merasa bahwa gaji yang dia terima masih sangat kurang dari apa yang ia harapkan.

Dirinya beberapa kali menghadap ke Wali Kota Gorontalo hingga ke Gubernur Gorontalo.

Tujuannya tidak lain adalah mempertanyakan soal kuota penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) dan pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Gorontalo.

"Dari sejak 2007 sampai terakhir kemarin, kuota P3K untuk guru agama Budha sama sekali tidak ada," ungkapnya.

Padahal, Waluyo mengaku dia satu-satunya guru agama Budha di Provinsi Gorontalo.

Bahkan katanya, kuota untuk guru agama Budha di provinsi lain sangat banyak.

Sampai saat ini Waluyo masih berharap pemerintah membuka kuota P3K untuk guru agama Budha.

Dia bersama tiga rekannya setiap hari sibuk melakukan perawatan dan pemeliharaan di Vihara. Di sisi lain, Waluyo mengaku senang budaya toleransi di Kota Gorontalo.

"Meski kita disini manoritas dan berada di antara rumah ibadah lain, tapi rasa saling menghargai satu sama lain sangat dijunjung tinggi," tutupnya.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto)



Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul 16 Tahun jadi Honorer, Waluyo Dwi Asmoro Impikan Pemkot Gorontalo Buka P3K Guru Agama Budha, https://gorontalo.tribunnews.com/2023/09/28/16-tahun-jadi-honorer-waluyo-dwi-asmoro-impikan-pemkot-gorontalo-buka-p3k-guru-agama-budha?fbclid=IwAR3eejENLIb34vln6QL9LjZXezGeDt_fsiIjaV5sHr-xuIdhAi2nEAaRP88.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: fadri kidjab

 


Senin, 30 Oktober 2023

SMKN 4 Semarang Gerak Cepat Adakan Rencana Tindak Lanjut

 

Sebagai tindak lanjut Workshop Peyelarasan Kurikulum Berbasis Dunia kerja yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2023 , Pada Hari ini diadakan Paparan Kurikulum yang sudah disinkronkan dan ditelaah industry mitra SMKN 4 Semarang oleh para ketua program keahlian yang ada di SMKN 4 Semarang, melalui workshop Hasil Sinkronisasi Kurikulum dengan industry bertempat di Aula SMKN 4 Semarang pukul 08.00 sampai dengan 13.00 WIB.

Para Ketua 7 Program Keahlian yang terdiri Sunarko,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Elektronika, Ahmad Fauzi,S.Ds selaku Ketua Program Animasi, Isa Ismail,S.Pd selaku Ketua Program Teknik Mesin, Subandi,ST Selaku Ketua Program Teknik Otomotif, Ardi Kurniawan S.Kom Selaku Ketua Program Desain Komunikasi Visual, Suhartono,S.Pd selaku Ketua Program Teknik Ketenagalistrikkan dan Budi Ciputra,S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan.

Acara yang dikemas untuk mensosialisasikan kurikulum kepada seluruh warga sekolah meliputi pendidik dan tenaga kependidikan memfokuskan pada materi kurikulum yang telah diselaraskan dengan industry termasuk didalamnya materi yang terkait dengan hardskill dan softskill yang dibutuhkan oleh industry, menekankan bahwa guru SMKN 4 Semarang walaupun terdiri dari guru umum dan guru kejuruan namun didalam meningkatkan pelayanan kepada siswa khususnya terkait dengan kurikulum yang melibatkan dunia kerja, adalah guru smk atau guru vokasi sehingga mempunyai kewajiban mengetahui dan memahami kompetensi yang dibutuhkan siswa didalam dunia kerja dan mensinkronkan kebutuhan indutri tersebut kedalam Adminitrasi pembelajaran yang merupakan tupoksi seorang guru, sehingga adanya keseimbangan dan relevansi antara teori di sekolah dan praktek di industry, guna membekali siswa yang kompeten sesuai dengan program keahlian masing-masing.



 Ice Faulia, S.Pd M.Si 
(Waka Humas dan Hubbin SMKN4 Semarang)

Baca juga di :
https://www.smk4smg.sch.id
Penulis : Ice Faulia, S.Pd M.Si (Waka Humas dan Hubbin SMKN4 Semarang)

Editor : Nenden Oktafia, S. Kom